a. Biometrik
Perangkat keamanan biometrik adalah perangkat keamanan yang mampu mengidentifikasi tanda-tanda biologis khas seseorang untuk melakukan proses identifikasi, otentifikasi, dan otorisasi. Perangkat ini diletakkan di dekat pintu-pintu masuk di lingkungan data center (seperti pada pintu depan dan belakang data center, di dalam trap door, dan lain-lain). Apabila proses otentifikasi dan autorisasi seorang user berhasil, perangkat akan membuka pintu yang bersesuaian. Tanda-tanda khusus tersebut dapat berupa :
Perangkat keamanan biometrik adalah perangkat keamanan yang mampu mengidentifikasi tanda-tanda biologis khas seseorang untuk melakukan proses identifikasi, otentifikasi, dan otorisasi. Perangkat ini diletakkan di dekat pintu-pintu masuk di lingkungan data center (seperti pada pintu depan dan belakang data center, di dalam trap door, dan lain-lain). Apabila proses otentifikasi dan autorisasi seorang user berhasil, perangkat akan membuka pintu yang bersesuaian. Tanda-tanda khusus tersebut dapat berupa :
1) Sidik jari; fitur biometrik ini banyak sekali digunakan dalam keamanan berbasis biometrik. Tingkat akurasi biometrik ini sangat tinggi karena manusia memiliki pola sidik jari yang unik, sekalipun mereka dilahirkan sebagai kembar identik.
2) Pola retina mata; seperti halnya pola sidik jari, pola retina mata manusia adalah identik untuk setiap individu, sekalipun mereka dilahirkan sebagai kembar identik.
3) Raut wajah; biometrik raut wajah adalah teknologi yang mengenali bentuk-bentuk khas dari wajah manusia.
Perangkat biometrik akan memeriksa tanda-tanda biologi yang dimasukkan user dalam proses identifikasi. Perangkat membandingkan data yang diinput dengan data di database dalam proses otentifikasi, apabila proses otentifikasi. Bila proses otentifikasi berhasil, sistem akan memeriksa apakah user yang memasukkan data tersebut memiliki akses ke dalam lingkungan data center dalam proses otorisasi. Bila proses otorisasi berhasil sistem akan membuka pintu yang dituju. Sistem biometrik yang digunakan dalam data center memiliki kemampuan teknis sebagai berikut.
1) Mencatat semua proses identifikasi, otentifikasi, dan otorisasi yang berhasil dan gagal.
2) Mengaktifkan sistem alarm, mengunci semua pintu, dan memberi pesan tentang waktu dan tempat kejadian apabila terjadi akses fisik ilegal secara paksa atau kegagalan proses otentifikasi dan otorisasi dalam jumlah tertentu.
3) Kemampuan untuk melakukan identifikasi, otentifikasi, dan otorisasi biometrik dan password, sehingga sistem tidak hanya membaca tanda-tanda biologi saja, tapi juga memeriksa password yang dimasukkan.
b. Trap Area
Trap door berada pada pintu masuk data center yang berfungsi sebagai pintu jebakan fisik guna menghalangi orang yang memasuki data center secara ilegal, serta berfungsi untuk mengisolasi lingkungan data center dari kontaminasi yang ada di luar lingkungan data center.
Mekanisme trap area dapat dijalaskan sebagai berikut.
1) Pengunjung harus melalui proses identifikasi dan otorisasi untuk dapat melewati pintu pertama.
2) Pengunjung akan masuk ke dalam ruang jebakan dan semua pintu akan terkunci.
3) Untuk membuka pintu yang memasuki lingkungan data center, pengunjung harus melalui proses identifikasi dan otorisasi kedua.
4) Bila proses indentifikasi dan otorisasi kedua tersebut gagal, pengunjung akan terjebak pada ruang jebakan. Sementara bila proses identifikasi dan otorisasi berhasil, pengunjung dapat memasuki lingkungan data center.
Surveillance camera berguna untuk memantau kondisi atau keadaan lingkungan data center dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan personel di dalam data center dari waktu ke waktu. Surveillance Camera diletakkan pada sudut-sudut dalam lingkungan data center yang mampu menjangkau pemantauan secara luas dan jelas ke seluruh lingkungan data center. Sistem surveillance camera yang dibutuhkan harus memenuhi hal-hal berikut.
1) Memiliki kemampuan recording yang baik, dengan kualitas hasil yang baik bagi pengolahan visual berikutnya dan disertai waktu dan tanggal yang tepat pada saat pengambilan gambar.
2) Dapat dioperasikan selama 24 jam penuh sepanjang tahun.
3) Dapat dikendalikan secara terpusat (baik arah kamera, pembesaran gambar dan fitur-fitur lainnya).
4) Memiliki kompresi video yang baik, sehingga tidak menghabiskan kapasitas media penyimpanan data.
5) Memiliki kemampuan penglihatan dalam gelap bila dibutuhkan.
6) Mampu mengetahui dan merekam perubahan/pergerakan yang terjadi di lingkungan pemantauannya. Sementara bila tidak terjadi perubahan lingkungan, kamera dalam keadaan stand by (tidak melakukan recording, tetapi tetap memantau perubahan lingkungan yang diamatinya).
7) Merespon tanda bahaya dengan merekam keadaan lingkungan data center.
8) Memiliki sumber daya listrik yang terpisah dan sumber daya listrik cadangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar