Storage Array dengan No Single Point of Failure & Boot Once Capability
Storage array harus mempunyai teknologi arsitektur cross bar switch. Setiap komponen critical akan saling terhubung satu sama lain melalui jalur-jalur redundant didalam cross bar switch ini. Setiap komponen (Array Procesor, Cache, Cache boards, Front-end Boards, Backend Boards) dan power supply semua harus dikonfigure dalam keadaan redundant-mode. Kemampuan boot-once memungkinkan setiap perubahan konfigurasi pada storage array; baik hardware, software,dan firware dapat dilakukan secara on-line tanpa sistem downtime.
Storage Array Scalable Performance and Capacity
Storage array yang merupakan storage kelas enterprise yang dapat dikonfigurasi secara sederhana pada tahap awal,namun dapat segera ditingkatkan sesuai kebutuhan enterprise. Pada tahap awal, kapasitas storage akan dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan awal, Seiring penambahan kapasitas ini, storage array juga harus dapat ditingkatkan performance nya dengan penambahan secara bertahap jumlah prosesor array sampai tercapainya tingkat kinerja maksimum, yaitu 3,5 juta IOPS (random transaksi I/O per detik)
Storage Array Thin Provisioing
Thin provisioning adalah kemampuan dari storage untuk dapat membuat Vitual Volume bagi aplikasi. Tanpa kemampuan ini, jika dibutuhkan volume sebesar 20 TB, maka 20 TB disk harus disediakan dari awal, meskipun belum semua akan terpakai. Sangat tidak efisien bagi pemakaian anggaran dan konsumsi power. Metode standar dengan menggunakan host-based volume manager akan mengganggu kinerja dari setiap application server. Dengan Thin Provisioning, penambahan kapasitas disk untuk sebuah volume dapat dilakukan secara bertahap dan online, tanpa mengganggu kinerja dari application server.
External Storage Virtualization
Storage array harus dapat dikoneksikan ke external storage dengan berbagai kelas performa. Data yang umurnya sudah cukup lama dan jarang diakses dapat disimpan ke external storage secara transparan. Jika dibutuhkan untuk diakses, data inipun dapat di-retrieve melalui storage array utama.
Disk Array
Disk Array adalah enterprise storage system yang didesain untuk organisasi-organisasi yang tidak bisa mengenal downtime atau tidak dapat mentolerir data loss. Meringankan resiko usaha dengan menyediakan suatu platform yang tangguh lengkap dengan hardware redundancy yang menyeluruh, komponen yang hot-swappable, dan non-disruptive online upgrades. Data replication dan solusi clustering yang terintegrasi, lengkap dengan disaster recovery (DR), memudahkan desain yang multi-site disaster-tolerant untuk mencapai business continuity yang lengkap dan business outcome yang diinginkan.
Teknologi ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
Menyediakan high performance: Menggunakan synchronous replication di antara jarak yang berdekatan di campus maupun metropolitan area, clustering menyediakan data currency yang tinggi tanpa efek yang berarti terhadap application performance.
Melakukan recovery secara cepat: Implementasi cluster untuk campus/metropolitan memungkinkan untuk automated fail over yang cepat setelah sebuah bencana lokal.
Menghilangkan transaction loss akibat dari bencana lokal dan digunakannya synchronous replication
Memungkinkan recovery bahkan bilamana suatu bencana melampaui batas-batas regional atau durasi yang lama: Suatu bencana yang luas dapat melumpuhkan kedua data center 1 dan 2, akan tetapi dengan beberapa cara yang bersifat manual operasi dapat dipindahkan ke data center 3 dan berjalan tanpa terpengaruh bencana.
Melengkapi remote data center dengan staff/personel yang tinggal di luar wilayah bencana: Suatu bencana dengan cakupan regional yang luas mempengaruhi warga yang tinggal di daerah bencana, baik secara pribadi maupun profesional. Dengan memindahkan operasi di luar wilayah ke suatu recovery data center yang terletak jauh, tanggung jawab operasional berpindah kepada warga yang tidak terpengaruh secara langsung oleh bencana itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar