Strategi Big Bang
Terdapat beberapa hal yang perlu dilihat dalam menerapkan strategi ini yaitu :
· Kompleksitas dan risiko tinggi dalam pengembangan dan implementasi sehingga dibanyak pengalaman yang pernah terjadi seringkali banyak mengalami kegagalan.
· Rentan terhadap perubahan pelayanan disetiap unit kerja.
· Jika berhasil maka dimungkinkan dapat dihasilkan system yang cukup sempurna
· Memerlukan waktu yang lama untuk sampai kuadran IV (kuadran strategic dalam Matriks Mc-Farlan)
Strategi Bridging
Terdapat beberapa hal yang perlu dilihat dalam menerapkan strategi ini yaitu :
· Dapat lebih cepat untuk mencapai kuadran IV (kuadran strategic dalam Matriks Mc-Farlan)
· Teknologi masih client - server (2 tiers)
· Solusi masih bersifat sementara dan instan, dikarenakan perbedaan dalam :
o Platform aplikasi
o Model Pemrograman
o Gaya Pemrograman
o Protokol
o Format Data
o Perbedaan Tabel/Field
· Arsitektur yang masih terdesentralisasi akan menyisakan masalah berkaitan dengan kualitas data.
Sedangkan jika merujuk pada konsep pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi dengan piramida kematangan sistem (maturity pyramid) maka terdapat beberapa pendekatan dalam penerapannya yaitu :
o Pendekatan Ilmiah
Dalam pendekatan ini setiap pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi harus dimulai melalui penguatan pada layer/level dasar dari piramida secara menyeluruh, setelah terpenuhi baru melangkah pada level berikutnya. Intinya setiap pembangunan dan pengembangan sistem informasi tidak dapat dilakukan dengan paralel untuk setiap level piramida dalam satu waktu. Sehingga setiap sumber daya dan waktu yang ada, dialokasikan untuk penguatan dan pemenuhan pada level - level bawah piramida sebelum melangkah pada level/layer berikutnya. Artinya penguatan pondasi sistem agar kokoh bangunannya yang kemudian dilanjutkan pada layer-layer diatasnya hingga mencapai puncak dari bangunan sistem menjadi fokus utama dalam pendekatan ini.
Secara praktis terlihat tidak fleksibel tetapi disisi lain memberikan output yang cukup signifikan terhadap hasil yang akan diperoleh. Jika dikorelasikan dengan Strategic Grid Mcfarlan maka pendekatan ini dapat dilakukan dengan pemenuhan dan penguatan pada kuadran I (support), setelah itu pemenuhan dan penguatan di kuadran II (Key Operation), Kuadran III (High Potential), dan terakhir kuadran IV (Strategic).
Gambar Contoh Urutan Strategi Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi dengan pendekatan ilmiah
Untuk penerapan pada Strategic Grid Mcfarlan dapat dicontohkan melalui gambar berikut ini :
Gambar Contoh Strategi Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi dengan pendekatan ilmiah pada Strategic Grid Mcfarlan
o Pendekatan Best Practice
Pendekatan ini memberikan strategi yang lebih fleksibel dalam pembangunan dan pengembangan sistem informasi. Artinya setiap pembangunan dan pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan paralel untuk setiap level piramida dalam satu waktu. Sehingga setiap sumber daya dan waktu yang ada, dapat dialokasikan untuk penguatan dan pemenuhan dibeberapa level piramida sekaligus. Pendekatan ini menjadi banyak digunakan dan diterapkan karena seringkali di lapangan kita dihadapkan dengan permasalahan keterbatasan sumber daya dan dana, sedangkan disisi lain domain strategis/bisnis membutuhkan informasi yang segera dan akurat, sehingga akselerasi pembangunan & pengembangan sistem untuk mencapai level Decision Support System (DSS) dan Executive Information System(EIS) menjadi fokus utama dari pendekatan ini.
Walaupun demikian pendekatan ini tetap mengacu pada skala prioritas pembangunan dan pengembangan sistem sesuai dengan tingkat kebutuhan organisasi akan sistem – sistem tersebut. Pendekatan ini pula dapat dikorelasikan dengan Strategic Grid Mcfarlan.
Berikut ini adalah gambaran sederhana dari pendekatan best practice pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi :
Untuk penerapan pada Strategic Grid Mcfarlan dapat dicontohkan melalui gambar berikut ini :
Gambar Contoh Urutan Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi dengan pendekatan best practice pada Strategic Grid Mcfarlan
Kedua pendekatan diatas tidak hanya berlaku untuk aspek Sistem Informasi (Information System) saja tetapi juga pada aspek Infrastruktur IT maupun IT Management. Karena perlu diingat bahwa Sistem Informasi yang mendrive aspek – aspek lain dalam Teknologi Informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar