Minggu, 09 Mei 2010

Emergency Recovery Disk


Teknologi Image/Recovery Disk atau lebih dikenal dengan Emergency Recovery Disk (ERD) digunakan bila terjadi kerusakan pada sistem operasi atau aplikasi pada masing-masing CPU di dalam Data Center. Prinsip dasar dari Image/Recovery Disk adalah menyalin semua isi driver yang memuat aplikasi, konfigurasi dasar (default configuration) dan sistem operasi suatu CPU. Bila terjadi kerusakan pada drive tersebut, recovery dapat dilakukan dengan melakukan booting menggunakan  ERD yang ada.
Data-data/konfigurasi yang sering berubah seperti user  right, address book dan lain-lain tidak disarankan untuk di-image dalam ERD, namun dibackup offline secara berkala, mengingat ketidakcocokan data-data tersebut akan menyebabkan sistem berhasil pulih tetapi tidak dapat dioperasikan dengan benar. Keunggulan metode ini terletak pada kecepatannya dalam memulihkan data, lengkap dengan konfigurasi awal yang ditentukan. Namun kelemahan dari sistem ERD adalah tidak dapat diterapkan untuk semua mesin dengan spesifikasi yang berbeda-beda atau pada aplikasi yang berbeda-beda, (seperti perbedaan pada kecepatan dan jenis Processor, besar dan jenis memory dan lain-lain). Aplikasi-Aplikasi yang digunakan  untuk menangani ERD adalah :
a.      NTI Drive backup
b.      Retrospect Backup Profesional
c.       Norton Ghost
d.      Nova Store Instant Recovery

Configuration Disk
Dewasa ini banyak terdapat perangkat yang memiliki sistem operasi/aplikasi yang ditanam pada perangkat (embeded). Perangkat semacam ini sering ditemukan pada perangkat jaringan seperti switch, router  dan lain-lain. Perangkat-perangkat ini tidak memerlukan proses instalasi, dan hanya memerlukan proses konfigurasi untuk dapat berfungsi dalam lingkungannya. Umumnya konfigurasi tersebut disimpan pada ROM setiap perangkat. Konfigurasi dilakukan melalui sebuah terminal dengan fasilitas backup yang minim. Backup & Recovery dilakukan dengan menyimpan konfigurasi yang tersimpang pada ROM perangkat ke dalam Disk yang disebut Configuration Disk.  

Backup Tape
Backup Tape adalah strategi backup yang paling umum digunakan. Proses backup & recovery dilakukan menggunakan media tape backup. Proses Backup & Recovery ini akan memakan waktu lama seiring dengan jumlah data yang harus dilindungi. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Secara umum Backup & Recovery dapat dibagi menjadi tiga jenis:
a.       Full Backup;
Metode yang mem-backup semua file, folder atau data. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan metode lainnya. Namun full backup sangat diperlukan, setidaknya ketika memulai penerapan strategi backup.
b.      Incremental Backup;
Metode ini hanya mem-backup data yang telah berubah semenjak backup terakhir. Metode ini lebih effisien dalam menggunakan media backup dan waktu backup relatif lebih cepat.
c.       Differential Backup;
Metode ini dimulai dengan full backup, lalu subsequence backup hanya menyimpan data yang telah berubah semenjak full backup terakhir. Metode ini relatif lebih lambat dibandingkan dengan Incremental backup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar