Senin, 10 Mei 2010

Trend Industri IT

Tantangan yang banyak dihadapi CIO dan manager IT dewasa ini antara lain adalah:
  • Utilization infrastruktur IT yang cost-effective
  • Responsiveness dalam mendukung inisiatif bisnis yang baru
  • Flexibilitas dalam menyesuaikan perubahan organisasional
  • Iklim penganggaran IT yang mulai ketat
  • Pemenuhan peraturan yang semakin ketat.
Berikut ini adalah ringkasan dari Trend Teknologi Informasi :

Secara garis besar Trend Sistem Informasi semakin bergeser dari Teknis IT ke arah peningkatan bisnis value dan peningkatan service terhadap operasional. Aplikasi-aplikasi semuanya dibuat simple dan diarahkan kepada peningkiatan terhadap business value. Didalam Infrastruktur IT, konsep virtualisasi juga merupakan trend, dimana virtualisasi sebenarnya bukan barang baru. Dalam dunia IT, virtualisasi memiliki arti secara luas sebagai pemisahan suatu sumber-daya (resource) dari barang fisiknya. Misalnya pada virtual memory, software komputer mendapatkan akses memori yang lebih dibanding yang tersedia secara fisik (RAM) melalui pertukaran data antara memori dengan media penyimpan (hard disk). Mirip dengan itu, teknik virtualisasi dapat diterapkan untuk layer infrastruktur IT lainnya seperti network, penyimpanan, hardware laptop atau server, operating system maupun juga aplikasi.
Campuran/gabungan dari teknologi virtualisasi ini memberikan sebuah layer abstrak antara hardware komputasi, penyimpanan, network dengan aplikasi yang berjalan pada hardware tersebut. Secara sederhananya, konsep ini memungkinkan beberapa operating system dapat dijalankan secara bersamaan pada sistem yang fisiknya hanya tunggal, dan berbagi sumber-daya (resource) hardwarenya secara bersamaan.
Virtualisasi sudah menjadi bagian dari dunia IT selama beberapa dekade. Hanya saja teknik ini hanya diterapkan pada komputer jenis mainframe seperti IBM OS/390, z/VM, z/OS, dan platform iSeries dan pSeries, serta HP 9000. Yang menjadi baru dan membuat perbedaan mendasar antara virtualisasi jaman dahulu dengan sekarang adalah kemampuan komputer berarsitektur x86 skala kecil maupun menengah yang dapat menjalankan konsep ini dengan mudah dan murah. Bahkan, komputer desktop PC, dan juga laptop-pun sudah mampu menjalankan virtualisasi dengan kinerja yang baik.
Berikut adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari virtualisasi :
  • Server Consolidation: pengurangan jumlah (box count) infrastruktur yang harus dikelola dengan cara menarik harware yang lama dan applikasi lama yang masih diperlukan namun membutuhkan hardware khusus. Ini memberikan keuntungan pada jumlah system yang berkurang dan cost yang  terkait dengannya seperti: Tenaga Listrik, Pendingin, Ruang rack-space dll yang semakin hari justru membutuhkan biaya yang semakin tinggi dan berbanding terbalik dengan harga hardware untuk virtualisasi.
  • Server Containment: Dengan virtualisasi, kebutuhan suatu proyek akan hardware dapat dipenuhi melalui software dahulu, sehingga pembelian hardware dapat ditunda sambil melihat kebutuhan loadnya kelak.

  • Business Continuity, Disaster Recovery: Denga cara mempaketkan seluruh sistem kedalam satu file akan memudahkan replikasi dan restorasi pada target server manapun sehingga mengurangi downtime
  • Test & Development Optimization: Dengan menggunakan pre-configured sistem, dapat meningkatkan kolaborasi antar developer, dan menstandarkan lingkungan development.
  • Mengubah cara sistem diatur: Virtualisasi memisahkan (decouple) operating system dengan hardwarenya, sehingga memungkinkan mengatur dan mengawasi sistemnya secara offline, dan dalam lingkungan yang tidak mengganggu aplikasi online. Ini memungkinkan aplikasi dipindah dari satu server ke server lainnya, dan suatu operating system dapat dipatch saat dalam kondisi offline.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar