Minggu, 09 Mei 2010

KEBUTUHAN AKAN INFRASTRUKTUR TI KEDEPAN

Agar selaras dan konsisten dengan arah pengembangan Sistem Informasi maka pengembangan infrastruktur TI SETJEN MPR RI diarahkan pada kebutuhan sebagai berikut :
1.       Mudah dalam mengintegrasikan aplikasi
2.       Skalabilitas, kompatibilitas dan interoperatibilitas
3.       Mengurangi kompleksifitas sistem infrastruktur
Beberapa isu yang diperoleh dalam pengembangan infrastruktur TI di Setjen MPR RI yaitu :
·            Perlu desain arsitektur yang tersentralisasi dimana setiap biro (unit kerja)  berperan sebagai user. Maka akan berpengaruh kepada reliability network yang perlu kajian dan pertimbangan aspek trend teknologi serta kelayakan.
Arsitektur jaringan adalah suatu konsep dan panduan untuk perencanaan jaringan, desain, dan implementasi. Arsitektur ini menyediakan suatu kerangka panduan yang mempersatukan solusi yang berlainan ke dalam satu pondasi yang sama. Dengan arsitektur sistem jaringan maka akan dapat dicapai:
1.       Speed
Kecepatan dalam penyebaran aplikasi
2.       Reliability
Network uptime ditingkatkan, dan Jaringan downtime dikurangi
3.       Interoperability
Dapat menggaransi bahwa berbagai solusi dan platform dapat bekerja sama
4.       Pace of change
Kemudahan dalam penerapan teknologi baru
5.       Cost Reduction
Mengurangi kebutuhan sumber daya dan waktu serta biaya  implementasi dan operasi
Pertimbangan dalam pembuatan desain:
1.       Scalabilitas (Scalability)
Topologi yang dipilih harus bisa mengakomodasi perluasan dalam kaitan dengan kebutuhan bisnis.
2.       Standard Terbuka (Open Standard)
Standard menyiratkan fleksibilitas, memungkinkan untuk saling behubungan dari beberapa alat yang berbeda dari penjual (vendor) yang berbeda.
3.       Availability/Reliabilas
Kebutuhan Bisnis menuntut suatu tingkatan ketersediaan dan keandalan jaringan yang memerlukan redundancy. Perancangan redundancy jaringan secara logical sama pentingnya dengan redundancy secara fisik.
4.       Modular (Modularity)
Modular adalah membagi suatu sistem kompleks ke dalam sistem yang lebih kecil yang dapat dikendalikan terpusat dan memudahkan dalam implementasi serta penanganannya. Modular juga memastikan bahwa suatu kegagalan pada suatu bagian tertentu dari suatu jaringan dapat terisolasi sedemikian sehingga tidak mengganggu keseluruhan jaringan.Modular juga memudahkan dalam pengembangan jaringan kedepan (Expandability). Pengembangan jaringan tidak akan berpengaruh pada semua address pada jaringan tersebut.
5.       Keamanan (Security)
Keamanan dari suatu organisasi jaringan adalah suatu aspek yang penting di dalam suatu desain, terutama ketika jaringan akan berhubungan dengan Internet dan banyak pelanggaran keamanan dilakukan oleh orang-orang internal Organisasi .
6.       Manajemen Jaringan
Berfungsi untuk :
a.       Menyediakan suatu cara monitoring dan pengaturan serta kesalahan/kerusakan jaringan.
b.      Memastikan beroperasi dengan kondisi yang baik.
c.       Mengisolasikan kesalahan/kerusakan dan mengatur untuk pebaikan.
7.       Performansi
Ada dua jenis ukuran performansi yang harus dipertimbangkan untuk jaringan. Masing-masing adalah throughput keluaran dan waktu tanggapan.
a.       Throughput adalah berapa banyak data dapat dimasukkan dalam waktu yang sependek/sedikit mungkin,
a.       Waktu Tanggapan berapa lama seorang pemakai harus menunggu sebelum suatu hasil kembali dari suatu sistem.
8.       Multi-Service Networking dan QoS; Solusi untuk mendukung kebutuhan masa depan yang dapat mengirimkan suara, video, dan data dalam satu jaringan tunggal. Mutu layanan (QoS) akan menjamin kualitas layanan aplikasi tertentu terhadap yang lain
a.       Dapat digunakan secara bersama.
b.      konsolidasi server.
c.       Konsolidasi data storage.
d.      Koneksi real time untuk setiap aplikasi dan email.
e.      Multiplatform

1 komentar:

  1. terima kasih informasinya mas Edi
    temangat terus untuk cerdaskan bangsa mas
    semoga keluarga mas Edi selalu dilindungi yang maha Kuasa
    amin

    BalasHapus