Minggu, 09 Mei 2010

Konsep Dasar dan SOA Platform

Permasalahan umum TI yang dihadapi adalah bagaimana merealisasikan interoperabilitas dan integrasi di satu sisi, dengan fleksibilitas penyelenggaraan layanan di sisi lain. Kebutuhan tersebut dapat diakomodir oleh paradigma SOA.
Implementasi SOA secara umum didasarkan pada potensi untuk tetap memakai sistem lama (legacy), jika menurut analisa strategis dan resiko masih dirasakan relevansinya. Dengan cara mengembangkan service berdasarkan sistem lama tersebut dan kemudian mengembangkan sistem baru dengan menyusun dan mengkombinasikan service-service yang ada.
Kemampuan untuk menyusun dan mengelola service yang ada secara enterprise wide merupakan kunci keberhasilan implementasi SOA.

Service infrastructure merupakan komponen SOA yang digunakan untuk menghasilkan berbagai macam service. Service yang ada harus dipandang sebagai asset teknologi informasi yang memiliki daur hidup (life cycle) seperti layaknya aplikasi. Interaksi antara suatu service dengan service lainnya digambarkan dalam suatu reference architecture, seperti gambar dibawah.

Sebelum membahas tentang pilihan platform teknologi, akan disampaikan terlebih dahulu SOA Platform yang umum seperti apa. Layer-layer yang umum dalam SOA Platform yang dibutuhkan oleh platform pengembangan dan runtime diperlihatkan oleh gambar berikut ini :

Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara layer-layer SOA dengan teknologi-teknologi yang mendukungnya :
  • Layer Web Technology dibutuhkan bagi penyediaan dukungan untuk generasi pertama Web Technology yang di set untuk memungkinkan kita mengembangkan primitive SOA.
  • Layer Web Technology dibutuhkan bagi penyediaan untuk spesifikasi WS-* specification untuk mengakomodir karakteristik SOA kontemporer/terkini.
  • Layer Web technology dibutuhkan bagi penyediaa media bagi assembling dan implementasi teknologi yang mendukung Web Services.
  • Layer Component Technology dibutuhkan bagi penyediaan enkapsulasi oleh Web Services
  • Layer Runtime dibutuhkan untuk hosting komponen-komponen dan Web Services, serta mendukung serangkaian seri APls yang mendukung komponen dan Web Services.
  • Layer APls dibutuhkan untuk menyediakan fungsi-fungsi yang mendukung pengembangan dan pemrorosesan komponen dan Web Services.

Berikut ini adalah beberapa Benefit yang umumnya dicapai dengan implementasi SOA :
  • Efficiency : melakukan transformasi proses pelayanan yang bersifat silo, replikasi menjadi service yang dipakai bersama dan lebih mudah dan murah untuk dikelola.
  • Responsiveness : adaptasi yang cepat dan kemampuan menghasilkan service baru yang relative lebih cepat dan inovatif.
  • Adaptability : rollout perubahan yang relative lebih cepat dan efektif dengan kompleksitas yang minimal dan menghemat waktu, biaya dan sumber daya.
  • Reduced Complexity : komplesksitas berkurang dengan adanya standar pembuatan service.
  • Increased Reuse : service yang ada dapat digunakan kembali untuk aplikasi baru.
  • Legacy Integration : Aplikasi lama dapat dimanfaatkan kembali dengan mengekspose sebagai service baru.

Keuntungan lain dari implementasi SOA diperlihatkan oleh ilustrasi berikut ini :


Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Implementasi SOA




Dalam konteks di atas, implementasi SOA akan memberikan benefit berikut :
  • Business Visibility; integrasi sistem dan agregasi data untuk delivery layanan kepada end-user secara kosisten dan akurat.
  • Business Flexibility; merealisasikan infrastruktur software yang terintegrasi dan bersifat agile, sehingga dapat merespon kebutuhan organisasi secara cepat.
  • Business efficiency; memungkinkan proses bisnis yang terotomasi, streamline, dan memungkinkan visibilitas dan penelusuran yang lebih baik.

Khusus bagi Manajemen TI yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem TI secara keseluruhan, implementasi SOA akan memberikan benefit sebagai berikut :
  • Technology Platform Independent; memungkinkan independensi atas platform teknologi karena standar-standar yang mendukung SOA telah diterima luas oleh seluruh vendor yang terkait dengan pengembangan solusi.
  • Unified Environment; memberikan lingkungan pengembangan, deployment, manajemen, dan monitoring yang umum, lintas seluruh komponen integrasi, sehingga akan menghemat anggaran TI dan waktu pemeliharaan oleh staff dibandingkan dengan poin-poin solusi yang terpisah.
  • Application Portability dan Interoperability; karena implementasi SOA berbasis pada standar-standar industry seperti WS-I Basic Profile, WSRP, BPEL, Liberty, dan Service Registry, pengembang dapat mengintegrasikan, menshare dan menggunakan kembali sistem legacy, Jave EE, dan . NET dalam satu environment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar