Minggu, 09 Mei 2010

Konsolidasi Server


Konsolidasi scalability Server berupa pengaturan secara vertikal atau horisontal.
  1. Vertical Scalability, dimungkinkan dengan mengurangi jumlah Server dengan cara mengkonsolidasikan beberapa aplikasi ke dalam satu Server. Konsolidasi ini dilakukan dengan mengunakan konsep virtualization, dimana server-server dengan beban yang rendah divirtualisasikan menjadi beberapa server untuk menampung aplikasi lainnya.Virtualization yaitu mendefinisikan ulang server dari perangkat fisik menjadi perangkat logic, yang akan meningkatkan fleksibilitas server. Utility computing yaitu mengalokasikan sumber daya sesuai kebutuhan. Ada dua jenis server virtualization, yaitu: intra-server virtualization (membagi satu server fisik kedalam multiple virtual server) dan inter-server virtualization (memindahkan server secara logic ke divais fisik). Intra-server virtualization contohnya adalah VMWare dan Microsoft Virtual Server. Inter-server virtualization contohnya adalah egenera PAN Manajer.
    • Pengurangan biaya operasional dan peningkatan utilisasi sumber daya dapat dicapai dengan menerapkan platform Enterprise-class dikombinasikan dengan virtualization Software. Kombinasi ini merubah server dari “satu aplikasi, satu kotak” menjadi “aplikasi apapun, dimanapun, dan kapanpun”. Konsep virtualization direkomendasikan untuk diterapkan bagi aplikasi yang bersifat non-critical dan bersifat support
  2. Horizontal Scalability, dimungkinkan dengan meningkatkan beban kerja melalui cara replikasi Server, dan distribusi beban kerja ke server-server tersebut. Diharapkan tingkat pelayanan dapat diprediksi dalam merespon beban kerja yang unpredictable. Konsolidasi ini dilakukan dengan menerapkan konsep clustering dan load balancing dari server-server yang ada. Konsep clustering dan load balancing direkomendasikan untuk diterapkan pada server-server aplikasi critical, dimana aplikasi critical umumnya memiliki beban yang lebih besar dan potensi gangguan yang terjadi dapat berdampak besar terhadap perusahaan.
    • Mekanisme Clustering menggunakan beberapa server yang dapat beroperasi sebagai suatu perangkat tunggal dengan tujuan menyediakan high availability dan pendistribusian beban. Aplikasi-aplikasi yang kritis dalam organisasi di deploy pada server-server yang Dicluster.
    • Metode yang digunakan adalah Active/Active Shared Everything. Arsitektur ini terdiri dari server-server yang terhubung pada sistem storage yang sama dimana server-server dapat mengakses file-file yang sama. Suatu mekanisme locking disediakan oleh perangkat lunak cluster untuk mencegah pengaksesan sebuah file secara bersama-sama. Arsitektur ini umumnya menggunakan Fiber Channel.
    • Clustering dapat juga dilakukan terhadap server-server yang berbeda lokasi secara geografis sehingga memungkinkan untuk menempatkan aplikasi-aplikasi dan data-data yang sama pada beberapa Data Center. Kebutuhan utama geographical clustering adalah data yang tersedia pada salah satu Data Center harus direplikasi dan tersedia pada remote Data Center.
Tipe-tipe konsolidasi server sebagai berikut:
  1. Konsolidasi secara fisik, melakukan pemindahan server-server dari berbagai pusat data yang ada dan tersebar dilingkungan organisasi dan memindahkan server-server ke suatu lokasi fisik, tujuannya konsistensi manajemen dan ekonomi dapat dicapai dengan mudah daripada bila lokasi server tersebar. Semua server yang saat ini lokasinya tersebar perlu disatukan ke dalam satu lokasi data center sesuai prinsip-prinsip data center.
  2. Konsolidasi secara logik, dicapai dengan menerapkan standar-standar dan best practice di antara populasi server yang dimiliki.
  3. Rasionalisasi, melakukan implementasi aplikasi-aplikasi ke dalam server yang jumlahnya sedikit, server besar, dan instance dari OS lebih sedikit. Selain itu konsolidasi ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali server-server yang belum digunakan akibat konsolidasi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar